Inilah hasil karya anak-anak Sekolah Minggu Buddhis Vihara Budhi Bhakti pada lomba Waisak 2556 B.E. yang dilaksanakan pada bulan April yang lalu
Lomba Mewarnai (SD)

Lomba Membuat Cerpen (SMP)
Juara I
Akibat Perkataan Bijaksana
Oleh: Herianto
Tema : Berbakti
Kepada Orang Tua
Di sebuah kota tinggal lah 1 keluarga. Mereka hanya
mempunyai 1 anak perempuan yang sedang duduk di bangku SMP, bernama Floren.
Suatu malam floren pulang agak telat karna dia baru saja
jalan jalan dengan pacarnya di mall.
“Habis dari mana saja kamu, malam gini baru pulang !”kata
ayah dengan nada marah.
“Mama, papa! Saya ini habis dari mall, jalan jalan sama
pacar saya!” kata floren.
“kamu dah punya pacar yha!” kata mama dengan nada
penasaran.
“iya lah!” kata floren.
“mama gak mau liat kamu pacaran dulu. Pokoknya kamu harus
selesaiin sekolah kamu dulu , baru pacaran!” kata mama dengan nada marah.
“Mama, Papa !
kaliah gak ngerti yha?! Sekarang kan udah jaman modern, umur kayak aku ini udah
boleh pacaran! Emang kayak papa dan mama dulu!! Teman saya aja udah boleh
pacaran, walaupun mama dan papanya tau , dia aja gak kenak marah.Mama dan papa
itu gak modern yha!masih pikiran zaman dahulu!” kata floren dengan nada kasar.
“kamu ini yha, orang tua bilang selalu aja di bantah!”
kata papanya dengan nada marah.
“Mama dan papa jahat, kalian gag pernah mw ngertiin
perasaan aku!” kata floren dengan sedih.
“Nak…….. kurang apa lagi sih pengertian kami ke kamu ,
semua fasilitas yang kamu minta sudah mama penuhi , sampai credit card pun mama
sudah kasih kamu pegang , kurang apa lagi sih?”kata mama dengan nada agak
marah.
“ah , kalian pikirannya masih zaman dahulu lah!”kata
floren dengan cuek
“pokoknya papa dan mama gak mau tau, kamu harus segera
putusin pacar kamu itu”kata papa dengan kasar.
“Sekarang sudah malam , sana pergi ke kamar lalu
istirahat!”kata mama dengan perasaan kecewa.
Floren pun segera masuk ke dalam kamar dan segera
istirahat.
Keesokan harinya , mereka pun sarapan pagi bersama.Papa
mengingatkan lagi untuk segera putusin pacarnya yang baru itu.
“Floren , pokoknya papa dan mama gak mau tau, kamu harus
segera putusin pacar kamu itu . Kalau gak papa akan mengambil lagi semua
fasilitas yang sudah papa berikan ke kamu. NGERTI GAG!!” kata papa dengan nada
sedikit kasar.
“floren ngerti kok!” kata floren.
Dalam hati floren , floren berkata kalau dia tidak akan
memutuskan pacarnya itu , karna floren masih saying sama pacarnya itu.
“Ngapain masih bengong . Cepat makan nanti kamu telat
lagi ke sekolah!” kata mama.
Sesampainya di sekolah floren pun menceritakan
kejadiannya kepada teman – temannya.Tak lama berbicara bel tanda masuk pun
berbunyi.
Kring…….kring…….kring…….
Mereka pun segera masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran.
Setelah jam 1 bel tanda bahwa pelajaran telah selesai pun berbunyi.Floren pun
bertemu pacarnya di gerbang sekolah.
Kring…….kring…….kring…….
“Hai say….kita jalan jalan lagi yuk!” kata pacar floren.
Floren hanya diam entah mau ikut pacarnya jalan jalan
atau pulang ke rumah.
“Ayuklah!!”kata floren.
Floren pun berjalan jalan dengan pacarnya di salah satu
mall yang terkenal di kotanya.Setelah itu floren pun melihat jam dan dia pun
kaget karna sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB.Floren pun segera pulang ke
rumah.
“Dari mana aja kamu , malam gini baru pulang , jangan
bilang kalau kamu habis jalan jalan sama pacar kmu? Kamu dah putusin belum
pacar kmu?”kata papa dengan marah.
“Siapa juga yang jalan jalan ??.Saya habis belajar
kelompok dengan teman-teman saya.Aku dan putusin pacar aku kok!!!”kata floren
dengan nada ketakutan.
“Ya udah , sekarang kamu istirahat dulu . Sudah malam ,
kan kamu besok harus sekolah lagi !”kata mama dengan nada slow.
Floren pun segera masuk kedalam kamar dan istirahat. Papa
dan mama floren masih membahas masalah tadi . Mereka tidak percaya dengan
ngomongan floren , mereka yakin kalau floren hanya bohong kepada mereka.
“Ma , papa kurang percaya dengan apa yang di katakana
floren tadi!” kata papa dengan suara kecil.
“Mama juga kurang percaya sih!” kata mama.
“Besok papa akan suruh teman papa untuk mengikuti dari
belakang kemana floren pergi! Kata papa dengan nada penasaran.
Keesokan harinya papa floren pun menelpon orang yang di
suruh untuk mengikuti flroen dari belakang.
Teman papa floren pun member kabar yang di selidikinya
kepada papa floren .
“Tadi saya melihat anak kamu sedang jalan bareng cowoknya
di mall!”kata teman papa floren!”
“ah, yang benar aja kamu. Jangan bohong!”kata papa floren
dengan raut muka tidak percaya.
“Bener, saya gak bohong kok!” kata teman papa floren.
“ya udah , saya percaya kok sama kamu. Terima kasih yha
atas bantuannya!” kata papa floren.
Malam harinya floren pun pulang.Papa dan mama floren
menyuruh floren untuk duduk di ruang tamu karena papanya ingin membahas
sesuatu.
“Tolong kamu jawab dengan jujut , apakah kamu sudah
putusin pacar kamu itu ?”kata papa dengan nada kasar.
“udah kok!!” kata floren dengan ketakutan
“Berarti kamu sudah membohongi papa dan mama kamu yha!”
Mereka pun membahas masalah ini sampai larut malam.
Keesokan harinya, adalah hari minggu , papa dan mama
floren pun mengajak floren ke vihara karna hari itu ada perayaan hari waisak ,
sekaligus untuk membuat floren sadar untuk tidak melawan orang tua.
Tuk…tuk….tuk….(mama mengetuk pintu kamar floren)
Floren pun segera keluar dari kamar tidur dengan muka
sedih.
“Sekarang kamu cepat mandi, kita mau ke vihara untuk
sembahyang!!” kata mama dengan nada kesal gara gara kejadian semalam.
Floren pun segera mandi dan siap siap untuk ikut papa dan
mamanya ke vihara.
Setelah sampai di vihara papa dan mama floren segera
sembahyang . setelah selesai sembahyang mereka pun menunggu kehadiran bhiku
..Tidak lama kemudian para rombongan bhiku pun sampai.Acara waisak pun segera
di mulai.
Setelah itu salah satu bhiku pun memberikan ceramah
dengan tema tentang berbakti pada orang tua.Floren pun mendengarkan dengan
sangat serius.Seetlah selai acara waisak mereka pun segera pulang ke rumah.
Di perjalanan menuju rumah floren pun terus menghayati
setiap perkataan yang di katakan oleh bhiku tadi.
Setelah sampai di rumah , floren menyuruh papa dan
mamanya untuk berkumpul di ruang santai , karna floren ingin membicarakan
sesuatu.
“Papa . mama !! Floren mau minta maaf kalau selama ini
floren sudah melawan kalian.Aku nyesal banget karna sudah mwlawan kalian . Aku
ingin sekali minta maaf pada mama dan papa!” kata floren sambil menangis.
“Mama dan papa sudah maafin kamu kok , mama larang kamu
pacaran itu juga untuk kebaikan kamu , biat kamu lebih giat lagi untuk
belajar”kata mama sambil menangis.
“Aku tidak akan pacaran lagi sebelum aku tamat sekolah
.Aku juga akan selalu berbakti pada orang tua karna kalian yang sudah merawat
dan menjaga aku hingga sebesar ini” kata floren sambil menangis.
Keesokan harinya floren pun putusin pacarnnya itu , dan
sifat floren pun berubah.Menjadi lebih giat belajar dan selalu berbakti pada
orang tua.
Papa dan mama floren pun sangat bahagia melihat floren
yang berubah , menjadi anak yang berbakti pada orang tua , dan selalu membantu
orang tua.
Keluarga mereka pun sekarang hidup dengan bahagia.
Juara II
Orangtuaku Malaikatku
Oleh: Yeni Weliyanti
Lisa adalah seorang gadis remaja. Dia mempunyai seorang
adik bernama Lorge. Dulu saat kecil, Lisa selalu bersama dan bercanda dengan
kedua orangtuanya, dia juga selalu melaksanakan perintah dari orangtua. Akan
tetpai, semua hal tersebut berubah. Dia sudah mulai membantah kedua
orangtuanya. Ketika orangtua meminta dia untuk menyapu, dia selalu mengatakan
bahwa dia sedang sibuk dan capek sebagai alas an. Kenyataannya, dia sedang
bermain di depan layar komputer.
Pada suatu hari, Lisa berjalan-jalan dari siang hingga
malam bersama pcarnya. Ketika pulang, ibunya menghampiri dia dan bertanya,
“Kamu pergi ke mana? Mengapa sampai malam begini?” Lisa merasa ibunya
menyebalkan karena menanyakan hal ini, dia pun langsung menuju ke kamarnya dan
membanting pintu, tanpa menjawab pertanyaan ibunya.
Ketika Lisa sudah masuk universitas, dia selalu
berpergian dan jarang pulang ke rumah. Kedua orangtuanya sangat
mengkhawatirkannya, maka mereka pun terus menerus menelpon dan mengirim sms
yang berisi, “Nak, kamu di mana? Papa dan Mama khawatir”. Namun, Lisa tidak
pernah mengangkat telepon dan membalas sms, “JANGAN MENGGANGGU AKU LAGI!.”
Kedua orangtua sangat sedih ketika membaca sms tersebut. Akibatnya, mereka
tidak pernah lagi mengirim sms kepada Lisa. Mamanya pun sangat khawatir dan
menangis.
5 tahun berlalu dan Lisa hanya pernah pulang ke rumah
beberapa kali saja. Setelah orangtuanya mendengar dari orang lain, ternyata
Lisa sudah menikah. Orangtuanya semakin sedih karena putri kesayangan mereka
menikah tanpa pemberitahuan kepada mereka. Lorge merasa prihatin melihat kedua
orangtuanya tersebut. Sehingga dia bertekad untuk mencari kakaknya. Setelah
bersusah payah mencari dan bertanya-tanya, akhirnya dia menemukan kakanya juga.
Dia ingin membawa kakaknya pulang ke rumah untuk bertemu kedua orangtuanya.
Tentu saja Lisa tidak mau. Akan tetapi, setelah dipaksa oleh adiknya tersebut,
akhirnya dia mau juga pulang.
Kedua orang tua Lisa sangat senang melihat Lisa pulang.
Mereka langsung memeluk putri mereka itu. Akan tetapi, Lisa langsung
menghindar. Kedua orangtua Lisa sangat kaget melihat tindakan Lisa. Kemudian
Lisa langsung berkata, “ada apa kalian mencariku?!! Aku Sibuk! Kalau mau
bicara, cepat!” Dengan sabar si Ibunya berkata, “Kami hanya ingin bertemu denganmu,
Nak… kami rindu”. Akan tetapi, Lisa melihat dengan sinis kepada ibunya itu.
“Lisa..bolehkah kami tinggal bersamamu? Biar kami bisa tetap menjagamu” Tanya
sang ayah.
“Apa?!! Tidak!! Ogah saya tinggal bersama kampungan kayak
kalian! Susah! Minggir kalian!! Mulai sekarang jangan pernah cari aku lagi dan
jangan pernah memanggilku sebagai anak kalian! Malu aku mempunyai orang tua
seperti kalian!” bentak Lisa kemudian pergi. Mereka sangat sedih dan sang ibu
pun menangis. Lorge hanya bisa menghibur kedua orangtuanya. Dia merasa bersalah
karena dialah yang membawa kakanya pulang ke rumah dan dialah yang membuat
kakanya berkata hal yang menyedihkan.
Suatu hari, ayah, ibu dan adik Lisa pergi untuk membeli
keperluan rumah tangga. Karena masih memikirkan apa yang dikatakan oleh anaknya
sebelumnya, sang ayah menyetir sambil berpikiran mengenai perkataan anaknya
tersebut. Begitu juga dengan ibu dan adik Lisa. Ketika itu, lampu sudah merah,
tetapi sang ayah tidak menyadarinya dan terus maju. Tiba-tiba ada satu lori
dating dari arah samping dan………..
BRAAKK!!!
Mobil yang ditumpangi keluaga Lisa terbalik. Sang ibu dan
adik pingsan karena tidak tahan akan bernturan. Sang ayah yang masih sadar
segera mengambil hpnya dan mengetik sms, “Nak, dimana kamu? Kami sangat rindu
dan sangat mengkhawatirkan kamu. Maaf jika kami ada berbuat salah kepadamu.
Kami sangat mencintaimu dan maaf kami akan meninggalkanmu.” Setelah mengirim
sms tersebut sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya. Ketika Lisa menerima
sms tersebut dan membacanya, dia hanya menghiraukan saja sampai keesokan
harinya saat dia melihat berita di televisi tentang kematian kedua orangtuanya
dan adiknya yang koma.
Tanpa dia sadari, setetes air mata mengalir di pipinya.
Kemudian diikuti dengan tetesan lain yang makin lama makin deras. Dia menyesal
karena tidak mendengar nasihat orangtuanya. Dia menyesal karena tidak
mengangkat telepon kedua orangtuanya. Dia menyesal karena meneriakii kedua
orangtuanya. Dia menyesal karena tidak mau mengakui kedua orangtuanya. Dia menyesal
karena tidak sempat meminta maaf kepada kedua orangtuanya. Sekarang dia hanya
bisa menyesal dan menangis. Dalam hati dia berkata ,maaf terus. Dia sadar bahwa
selama ini dia telah berbuat salah. Karena mengikuti perkembangan zaman, dia
mulai jalan-jalan bersama temannya hingga tengah malam. Dia pun belajar
mengikuti temannya untuk membantah kedua orangtuanya. Ketika kedua orangtuanya
minta tinggal bersama dia, dia sebenarnya may. Hanya saja dia takut
ditertawakan teman-temannya dan dimarahi suaminya. Saat dia melihat mayat kedua
orangtuanya, dia semakin sedih dan menangiis lagi. Ternyata tanpa dia sadari,
kedua orang tuanya selalu mengiriminya sejumlah uang. Dan juga selama ini,
orang tuanya selalu menyimpan hadiah ulang tahunnya yang selalu dibeli untuknya.
Dia semakin sedih. Dia bertekad untuk merawat adiknya
yang sedang koma. Dia juga sering ke panti jompo dan membantu orang tua yang
ada di sana. Suatu malam, dia mimpi kedua orangtuanya datang dan tersentum
kepadanya kemudian mengajaknya main ayunan. Mereka bermain dengan sangat
bahagia di sebuah taman yang indah. Ternyata itu adalah kenangan masa kecil
Lisa ketika dia masih kecil dan polos.
Moral :
Berbaktilah kepada orang tua karena kita tidak tahu kapan mereka akan
meninggalkan kita.
Juara III
Aku
Bangga sebagai Murid Sekolah Minggu Buddhis Vihara Budhi Bhakti
Oleh: Evelyn Theodora Siswanto
Dahulu,
saya belum mengenal Buddha dhamma. Saat SD, guru agama saya menyuruh saya agar
kebaktian di wihara, sehingga saya ke wihara XXX. Tetapi sekitar kelas 4 saya
berhenti ke wihara, karena saya juga tidak mengerti apa yang sebenarnya saya
pelajari tiap minggu.
Saat
kelas 6, teman sekelas saya yang beragama Buddha kebanyakan pergi ke wihara
budhi bhakti atau yang sering disebut dengan pekkong. Saya pun tertarik untuk
ke sana, tetapi karena rumah saya jauh, yaitu di Batam center, maka ibu saya
menolak untuk membawa ke wihara budhi bhakti setiap minggunya.
Saat
SMP 1, guru agama etap meminta saya untuk ke wihara. Saya tidak mau pergi ke
wihara XXX tersebut karena di sana pelajarannya sangat membosankan. Tetapi jika
saya tidak pergi ke wihara, nilai agama saya bisa menjadi jelek, karena tugas
ke wihara ini juga masuk ke dalam nilai raport. Akhirnya ibu saya mengantar
saya setiap minggunya agar ke wihara untuk mempelajari Buddha Dhamma.
Pertama
kali saya ke wihara budhi bhakti dan mengikuti kebaktiannya, saya di temani
oleh dua teman saya yaitu Suriati dan Elleen. Mereka mengajar saya cara membaca
paritta. Pertamanya saya sama sekali tidak bisa membaca paritta, tidak tahu
caranya kebaktian, dan masih banyak lagi.
Saya
sangat suka mendengar ceramah Dhamma setiap minggunya dari Pak Ngateman dan Pak
Hariono. Ceramah dari mereka sungguh menarik menurut saya. Sehingga saya tiap
minggu selalu datang ke wihara untuk kebaktian.
Desember
2010, Vihara ada mengadakan acara LKGB II yaitu Latihan Kepemimpinan Generasi
Buddhis. Karena acara itu digelas saat liburan dan boleh diikuti siapa saja,
maka saya dan Elleen berencana untuk ikut acara tersebut.
Acaranya
dilaksanakan tanggal 25 dan 26, pesertanya lumayan banyak. Acaranya sungguh
menarik, belajar sambil bermain. Setelah acara itu, saya mulai lebih mengerti
Buddha Dhamma. Sifat buruk saya juga sedikit demi sedikit saya ubah, misalnya,
jujur saja dulu jika ibu saya memasak makanan yang saya tidak sukai, saya akan
kesal dan ngambek, tetapi sekarang saya sudah belajar agar lebih menghargai
makanan apapun.
Semenjak
LKGB itu juga, saya masuk menjadi muda-mudi di Vihara Budhi Bhakti, saya mulai
lebih aktif di kegiatan organisasi seperti mengajar anak-anak SD.
Saya
bangga menjadi murid sekolah minggu buddhis wihara budhi bhakti, karena wihara
inilah yang mengenalkan saya tentang Buddha Dhamma, jika tidak, saya tidak akan
tahu apa makna dari hidup ini
Lomba GO GREEN Creativity (SMA/SMK)
Juara I
Lemari Indah
oleh: Lina, Lili & Nia Gilda
Bahan:
- Karton
- Gabus
- Kardus
Juara II
Rupang Buddha dari Botol
oleh: Apryanto
Bahan:
- Botol plastik
- Kertas Origami
- Tutup pena
Juara III
Jam Pasir
oleh: Hendru
Bahan:
- Karton
- Kardus
- Sedotan
- Kertas Origami
- Kertas Kado
- Pasir
- Botol Plastik
Selamat kepada Para Pemenang ^^
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitata
Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia
0 comments:
Post a Comment