Sunday 17 July 2016

Appamadena Sampadetta

Namo Buddhaya,

Sedikit renungan untuk kita semua.

Kehidupan berulang setiap hari. Aktivitas berulang setiap hari. Membuat hidup ini terasa bosan untuk dijalani. Terkadang merenungi setiap Sabda yang pernah Ia babarkan. Memanglah benar hidup ini penuh penderitaan yang tiada akhirnya. Bahagia datang setelah penderitaan pergi. Demikian pula, penderitaan hadir saat kita terlena akan kebahagiaan.


Jadi apa arti hidup ini sesungguhnya? Ketika kita mulai lelah menjalani kehidupan, bukan berarti kita bisa serta merta menyerah pada hidup ini. Karena sesungguhnya ketika kita melihat pada kehidupan atau lingkungan di sekitar kita. Ternyata ada banyak sekali hal yang dapat kita syukuri. Saat kita sedang berbahagia, pada waktu yang sama di belahan bumi yang lain, ada mereka yang sedang menderita. Demikian pula, pada saat kita sedang bersedih atau menderita, pada waktu yang sama di belahan bumi yang lain, ada mereka yang sedang berbahagia.


Kebahagiaan atau penderitaan yang dirasakan sesungguhnya hanyalah manipulasi pikiran yang liar ini. Pada keadaan yang sulit sekali pun, jika kita bisa berpikir bahwa ini pasti akan berlalu, kebahagiaan pasti akan hadir nanti, maka segala sesuatu akan terasa lebih mudah untuk dilewati. Demikian pula pada saat berbahagia, jika kita terus khawatir suatu hari kebahagiaan ini akan hilang, maka pada saat itu juga kita terlena dan jatuh dalam penderitaan.


Sederhana namun terkadang sulit untuk dimengerti. Terkadang juga sulit untuk dipraktekkan. Teruslah berlatih dengan penuh kesadaran agar suatu hari dapat merasakan Nibbana yang sesungguhnya.
Seperti pesan terakhir dari Sang Tathagatha, "Appamadena Sampadetta" yang artinya Berjuanglah dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan, sepatutnya kita sebagai Umat Buddha terus berjuang dan terus berlatih hingga terealisasinya Nibbana. [L]


Semoga senantiasa berbahagia.
Sadhu.. Sadhu.. Sadhu..
_/\_

0 comments:

Post a Comment