Welcome to Our Blog

Please Visit our Facebook Group or leave any comment/feedback for our Blog improvement here

Metta Day

GMVBB mengunjungi Panti Asuhan sebagai wujud cinta kasih

Perayaan Imlek SMB SD

新年快乐, 恭喜发财!🍊🐶

Magha Puja 2561 B.E. / 2018 M

"Janganlah berbuat kejahatan perbanyakanlah perbuatan baik sucikan hati dan pikiranmu, Itulah Ajaran semua Buddha" -Dhammapada Ayat 183-

Inauguration and Continuation Day

Pelantikan dan Perayaan Hari Ulang Tahun GMVBB dan WBVBB
21 Tahun GMVBB dan 2 Tahun WBVBB.

Thursday 29 December 2016

Perayaan Hari Metta 2017




Namo Buddhaya _/\_

Mari kita awali tahun 2017 dengan mengikuti Kebaktian Perayaan Hari Metta (Cinta kasih), Minggu, 1 Januari 2017, pukul 09.00 WIB -  Selesai, di Vihara Budhi Bhakti Batam.

Yukk!!! mari kita awali tahun baru dengan melakukan kebajikan😊

Happy New Year teman-teman!🎊🎉
Semoga di tahun 2017 semua makhluk berbahagia😀

Sadhu...sadhu...sadhu...

Monday 5 December 2016

Dhammatalk Mom Handaka Vijjananda

Namaste teman-teman se-Dhamma _/\_


Berikut ini merupakan foto-foto kegiatan Dhammatalk malam sabtu lalu oleh Mom Handaka Vijjananda di Vihara Budhi Bhakti Batam.

"Mendengarkan Dhmma di saat yang tepat itulah berkah utama"


Mettacitena,
Vihara Budhi Bhakti Batam

Monday 28 November 2016

Informasi Dhammatalk Mom Handaka



Namo Buddhaya Saudara/i sedhamma _/\_

KABAR GEMBIRA ❗❗❗

Sabtu, 3 Desember 2016,
Dhamma Talk bersama Mom Handaka Vijjananda (beliau adalah pendiri Ehipassiko Foundation) dengan tema "Benar Benar Kaya" 😀 👏 
Di Vihara Budhi Bhakti Batam, pukul 19.00 WIB - selesai.

Pada penasaran nih dengan sok sok seorang Mom Handaka? Apa sih yang di maksud dengan benar benar kaya? Apakah kita bisa menjadi benar benar kaya? 

AYOO!
Jangan ragukan dirimu untuk mengikuti acara Dhamma Talk ini, karena pastinya akan seru dan juga menyenangkan. 
Tunggu apa lagi? Langkahkan kaki anda dalam kesempatan ini untuk ikutsertakan Dhamma Talk ini bersama Mom Handaka 🙋

Ditunggu kehadirannya...
Sampai bertemu di hari Sabtu yang akan datang😆

Mettacitena,

Vihara Budhi Bhakti Batam

Friday 11 November 2016

Info Dhammatalk


Namo Buddhaya teman-teman se-dhamma _/\_



Akan ada Dhammtalk oleh 大寂法师 bertemakan "Menuju Ketenangan & Kegembiaraan Kehidupan" di Vihara Budhi Bhakti Batam khususnya pada hari :
Sabtu, 19 November 2016 dan Minggu, 20 November 2016 pukul 19.00-selesai
jangan lupa datang ya teman-teman!


Mettacitena,


Vihara Budhi Bhakti Batam





Sunday 9 October 2016

Makna Kathina yang Sesungguhnya

"Memberikan dana dengan penuh keyakinan, hendaknya Sila selalu dilaksanakan, rajin melatih Samadhi, maka ia akan dapat terlahir di alam Surga."



Bulan Kathina ini mengingatkan kita untuk kembali pada praktek utama yang sangat penting, yaitu Berdana. Berdana tidak hanya dilakukan pada saat bulan Kathina saja, akan tetapi dapat kita praktekkan kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Berdana merupakan suatu sifat kemuliaan yang sangat ditekankan dalam berbagai aliran Buddhisme. Tentunya dalam berdana secara materi kepada yang membutuhkan, haruslah sumber dana tersebut diperoleh dari usaha sendiri yang dihimpun secara benar. Dengan senantiasa berdana yang terbaik dalam segala hal maka akan terbina sifat kemuliaan yang tak terkira.
Berdana yang dilakukan dengan keyakinan, penuh hormat, secara tepat waktu, ikhlas dan tanpa merugikan diri sendiri ataupun pihak lain akan menghasilkan buah karma yang baik berupa kemakmuran, kekayaan, dan harta benda yang berlimpah. Berdana tidak hanya ditinjau dari sudut materi saja tetapi juga bisa dari pembicaraan yang ramah, senyuman yang tulus, budi pekerti yang menyenangkan dan memberikan pengertian yang benar mengenai ajaran Sang Buddha. Untuk dapat menghimpun dana secara benar, maka kita haruslah giat dalam bekerja dan senantiasa mengumpulkan bekal secara benar sewaktu masih muda.
Berdana sesungguhnya dapat melatih diri kita untuk melepaskan keterikatan terhadap hal-hal yang bersifat duniawi. Keterikatan materi yang dapat dilatih dengan Amisa Dana (berdana materi), keterikatan terhadap badan jasmani dapat dilatih dengan Paricaya Dana (berdana tenaga), keterikatan terhadap status sosial ataupun jabatan dapat kita kikis dengan Abhaya Dana (berdana dalam bentuk memaafkan, memberi rasa aman dan menyelamatkan makhluk yang membutuhkan).
Semoga dengan tibanya Hari Kathina, kita dapat senantiasa ingat untuk tidak terlalu terikat dengan hal-hal yang bersifat duniawi, senantiasa berbuat bajik sehingga mendatangkan dana berupa kebahagiaan bagi semua makhluk hidup.

“Di dunia ini ia berbahagia, di dunia sana ia berbahagia; pelaku kebajikan berbahagia di kedua dunia itu, ia akan berbahagia ketika berpikir, ‘aku telah berbuat kebajikan’, dan ia akan lebih berbahagia lagi ketika berada di alam bahagia.”

Sang Buddha bersabda: “Sesungguhnya orang kikir tidak dapat pergi ke alam dewa. Orang bodoh tidak memuji kemurahan hati. Akan tetapi orang bijaksana senang dalam memberi, dan karenanya ia akan bergembira di alam berikutnya.”

Monday 26 September 2016

Informasi Sangha Dana Bulan Kathina 2560 B.E/2016



Namo Buddhaya _/|\_

Setelah para Bhikkhu Sangha melaksanakan masa Vassa, tibalah bulan Kathina yang merupakan bulan untuk para umat berdana kepada Bhikkhu Sangha sebagai tanda ucapan syukur dan terima kasih 😇

Marilah kita bersama-sama  hadiri SANGHA DANA di bulan Kathina. Minggu, 16 Oktober 2016, pukul 09.00 WIB - Selesai. Di Vihara Budhi Bhakti Batam.

Dengan tidak mengurangi nilai luhur dalam berdana, kami memfasilitasi umat berdana pengganti 4 kebutuhan pokok dengan ketentuan sebagai berikut :

Paket A: Persembahan Jubah Lengkap berdana Rp 650.000,-

Paket B:  Persembahan Jubah Dalam berdana Rp 350.000,-

Paket C: Kebutuhan Sehari-hari berdana Rp 100.000,-

Paket D: Kebutuhan Sehari-hari berdana Rp 50.000,-

Umat juga dapat mempersiapkan persembahan sendiri😊

Untuk pemesanan paket dana dan informasi silahkan hubungi:
Yongki (0812 6841 9799)
Lina     (0822 8487 9722)

Anumodana _/|\_

Monday 12 September 2016

H-3 Moon Cake Festival 2016


Namo Buddhaya teman-teman seDhamma🙏

H-3❗
Moon Cake Festival 2016 di Vihara Budhi Bhakti pada hari Kamis, 15 September 2016.
Pukul 18.30 WIB - selesai.

Pada tidak sabaran nih menunggu kehadiran hari Moon Cake Festival dan merayakan bersama-sama di bawah bulan yang indah~

Acara keren dan asyik telah menunggu kehadiran kita yaitu:
1. Pentas Seni 
2. Kebaktian dan Prosesi Lampion
3. Bazzar
4. Lucky Draw
5. Wishing
6. Games

Waahh... 
Jangan lupa bagi yang belum mendapatkan kupon bazar maupun lucky draaw, segera dapatkan dengan biaya Lucky draw Rp 10.000/ kupon dan Bazar Rp 20.000/kupon. Jangan sampai kehabisan yaa😀

Ayo! 
Datang meramaikan acara Moon Cake Festival ini.

See yoouu yyaaaa!🙌

Info: 
Rudiyanto (0822 8489 6242)
Budi (0821 7227 4130)

Mettacitena, 


Vihara Budhi Bhakti Batam

Saturday 20 August 2016

HUT RI ke-71

Namo Buddhaya _/\_
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71, GMVBB mengadakan berbagai perlombaan pada hari Minggu, 14 Agustus 2016 seperti,
SD :
- makan kerupuk
- paku star
- estafet kelereng
SMP :
- makan kerupuk
- estafet benang jarum
- tarik tambang
SMA :
- tarik tambang
Wah asik ya! yang menang dapat hadiah juga nih, seru banget! Merdeka!






Selengkapnya bisa dilihat di HUT RI ke-71

Mettacitena,

Vihara Budhi Bhakti Batam

Kegiatan Asadha Puja 2016/ 2560 B.E.

Namo Buddhaya _/I\_

Asadha Puja telah selesai dilaksanakan pada hari Sabtu lalu, 30 Juli 2016 di Vihara Budhi Bhakti.

Berikut adalah foto kegiatan acara asadha yang telah kita lakukan bersama.

Selengkapnya bisa dilihat di Asadha Puja 2016 / 2560 B.E.

Semoga ini merupakan momen terindah bagi kita semua, dan terus membabarkan Buddha Dharma . Sadhu...Sadhu...Sadhu...


















Friday 19 August 2016

Informasi Kupon Bazar dan lucky Draw Moon Cake Festival 2016



Halo teman-teman se-dharma!
Nama Buddhaya _/\_

Sebentar lagi moon festival bakal tiba, dan kami akan mengadakan serangkaian acara yang menarik!

Tidak hanya itu, kami juga menyediakan kupon untuk lucky draw dan bazar

Kupon lucky draw seharga 10.000/kupon
Kupon bazar seharga 20.000/kupon

Pembelian kupon bazar dan lucky draw bisa melalui:
- Rudiyanto (0822 8489 6264)
- Budi (0821 7227 4130)

Ayo jangan sampai kehabisan yaaa

Note :
pic 1 kupon lucky draw
pic 2 kupon bazar

Mettacitena,

Vihara Budhi Bhakti Batam

Informasi Acara Moon Cake Festival 2016



C O M I N G S O O N !


Moon Cake Festival 2016

Akan dilaksanakan pada:

hari/tanggal : Kamis, 15 September 2016
pukul           : 18.00 WIB - Selesai
tempat        :  Lapangan gedung baru Vihara Budhi Bhakti Batam          

Beberapa rangkaian acara Moon Cake Festical seperti:
- Kebaktian
- Pradaksina
- Pentas Seni
- Wishing
- Games
- Bazar (tersedia kupon)
- Lucky Draw (tersedia kupon)

Wahhh...
sudah pada tak sabaran nih menunggu hari tersebut datang dan mengikuti acara ini, dengan rangkaian acara yang banya dan juga asyik :)  

Ayo!!! ikut acara Moon Cake Festival di Vihara Budhi Bhakti bersama kami ...
Ditunggu kehadirannya ,  sampai bertemu lagi di tanggal 15 September ya :)

Info : Rudiyanto (0822 8489 6242)
         Budi (0821 7227 4130)

Mettacitena, 

Vihara Budhi Bhakti Batam

Sunday 7 August 2016

Pokemon Go

Sejak bahkan sebelum dirilisnya Pokemon Go di Indonesia pada 06 Agustus 2016 yang lalu, banyak diantara kita yang sudah mengunduh aplikasi tersebut dan mulai mencari-cari Pokemon. Hanya rilis dua hari, namun kehidupan sekitar sudah banyak terasa berubah.

Pada saat makan, mandi, berkumpul bersama teman, jalan-jalan ke Mall, bahkan pergi ke tempat ibadah sekalipun kita terus menggenggam gadget dan mencari Pokemon.

Sebagai seorang Umat Buddha, apa yang harus kita lakukan?

Bagi sebagian orang, tentu rasa penasaran akan permainan yang lagi "booming" ini akan sulit diatasi. Seolah-olah kita akan ketinggalan zaman jika tidak memulai bermain.

Selalu ada dampak positif maupun negatif dari sebuah permainan. Seperti yang diberitakan, permainan ini dikatakan pembaruan karena pemainnya perlu keluar rumah dan memainkannya di dunia nyata sehingga mereka tidak perlu menatap televisi terus menerus. Permainan ini juga dianggap lebih sehat karena dimainkan oleh banyak orang yang bisa berinteraksi dengan masing-masing pemain.

Benar! Kita memang tidak menatap televisi terus menerus, karena yang sekarang kita tatap terus adalah gadget kita. Bahkan nyawa pun bisa kita ikhlaskan. Apa yang kita lihat sekarang, secara sadar atau tidak sadar, kita semakin menjauhi kehidupan sosial dan menuju ke kehidupan yang mengurangi tingkat kesadaran.

Selama ada smartphone, kita lebih jarang berbicara dengan keluarga ataupun teman dan cenderung menghabiskan 60% waktu dalam satu hari hanya untuk bermain smartphone, sisa 30% waktu untuk tidur dan 10% kita habiskan dalam perjalanan.

Berkat adanya Pokemon Go ini, bahkan waktu 10% untuk perjalanan pun kita habiskan pada smartphone/gadget yang sudah dilengkapi dengan Pokemon Go. Bagi mereka yang cukup bijaksana, akan berpikir dua tiga kali sebelum memulai permainan ini.

Mengapa? Karena memenuhi keinginan "Aku" akan membawa kita kepada "Kemelekatan". Yang secara tidak sadar dan perlahan-lahan meningkatkan nafsu keinginan kita.

Sang Buddha pernah bersabda: "Makhluk-makhluk yang terjerat pada keinginan, meronta-ronta seperti kelinci yang terperangkap oleh pemburu. Mereka yang terjerat dalam belenggu dan ikatan bathin, niscaya mengalami penderitaan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama."

Demikian juga dengan kita, yang melekat pada sesuatu akan meronta-ronta untuk menemukan yang diinginkan, jika tidak menemukan si Pokemon, penderitaan akan muncul.

Jadi, bagi yang belum memulai kemelekatan ini, semoga tidak mencoba memulai. Namun bagi yang sudah memulai kemelekatan ini, semoga bisa segera tercerahkan.

Ratiyā jāyati soko, ratiyā jāyati bhayaṁ
Ratiyā vippamuttassa, natthi soko kuto bhayaṁ
Dari kemelekatan timbul kesedihan, dari kemelekatan timbul ketakutan. 
Bagi orang yang telah bebas dari kemelekatan, tidak ada lagi kesedihan maupun ketakutan.

(Dhammapada 214)

Thursday 21 July 2016

Informasi Asadha Puja 2016 / 2560 B.E.


Namo buddhaya teman-teman Sedhamma _/I\_

Pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 nanti kita akan ada kebaktian dalam rangka memperingati Hari Raya Asadha. Kebaktian dimulai pukul 19.00 - selesai di Vihara Budhi Bhakti.

Tapi, tahukah teman-teman apa itu Hari Raya Asadha?


Hari Raya Asadha yang diperingati 2 bulan setelah Hari Raya Waisak merupakan hari berputarnya roda dharma atau pembabaran dhamma yang pertama kalinya. 

Hari Raya Asadha memperingati 3 peristiwa penting, yaitu :
1. Khotbah pertama Sang Buddha kepada lima orang pertapa di Taman Rusa Isipatana.
2. Terbentuknya sangha Bhikkhu yang pertama.
3. Lengkapnya Tiratana/Triratna ( Buddha, Dhamma, dan Sangha ).

Apa yang Buddha ajarkan?

Ketika Guru Agung Sakyamuni Buddha membabarkan Dhamma untuk pertama kali, yang dikenal dengan istilah Dhamma-cakka-pavattana (Pemutaran Roda Dhamma), Beliau membabarkan Empat Kebenaran Mulia, Cattāri Ariya Saccāni.

Empat Kebenaran Mulia ini jika dirangkum kalimat yang sederhana yang cocok yang disampaikan oleh Guru Agung sendiri kepada Bhikkhu Anuradha,“Pubbe cāhaṃ Anurādha, etarahi ca dukkhañce va paññāpemi dukkhassa ca nirodhan’ti.” artinya, “O, Anuradha, dahulu dan sekarang, hanya ini yang Kuajarkan: dukkhañce va paññāpemi dukkhassa ca nirodha, tentang dukkha/penderitaan dan tentang lenyapnya penderitaan.”  Samyutta Nikaya, 4.384


Mettacitena,



Vihara Budhi Bhakti Batam

Sunday 17 July 2016

Appamadena Sampadetta

Namo Buddhaya,

Sedikit renungan untuk kita semua.

Kehidupan berulang setiap hari. Aktivitas berulang setiap hari. Membuat hidup ini terasa bosan untuk dijalani. Terkadang merenungi setiap Sabda yang pernah Ia babarkan. Memanglah benar hidup ini penuh penderitaan yang tiada akhirnya. Bahagia datang setelah penderitaan pergi. Demikian pula, penderitaan hadir saat kita terlena akan kebahagiaan.


Jadi apa arti hidup ini sesungguhnya? Ketika kita mulai lelah menjalani kehidupan, bukan berarti kita bisa serta merta menyerah pada hidup ini. Karena sesungguhnya ketika kita melihat pada kehidupan atau lingkungan di sekitar kita. Ternyata ada banyak sekali hal yang dapat kita syukuri. Saat kita sedang berbahagia, pada waktu yang sama di belahan bumi yang lain, ada mereka yang sedang menderita. Demikian pula, pada saat kita sedang bersedih atau menderita, pada waktu yang sama di belahan bumi yang lain, ada mereka yang sedang berbahagia.


Kebahagiaan atau penderitaan yang dirasakan sesungguhnya hanyalah manipulasi pikiran yang liar ini. Pada keadaan yang sulit sekali pun, jika kita bisa berpikir bahwa ini pasti akan berlalu, kebahagiaan pasti akan hadir nanti, maka segala sesuatu akan terasa lebih mudah untuk dilewati. Demikian pula pada saat berbahagia, jika kita terus khawatir suatu hari kebahagiaan ini akan hilang, maka pada saat itu juga kita terlena dan jatuh dalam penderitaan.


Sederhana namun terkadang sulit untuk dimengerti. Terkadang juga sulit untuk dipraktekkan. Teruslah berlatih dengan penuh kesadaran agar suatu hari dapat merasakan Nibbana yang sesungguhnya.
Seperti pesan terakhir dari Sang Tathagatha, "Appamadena Sampadetta" yang artinya Berjuanglah dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan, sepatutnya kita sebagai Umat Buddha terus berjuang dan terus berlatih hingga terealisasinya Nibbana. [L]


Semoga senantiasa berbahagia.
Sadhu.. Sadhu.. Sadhu..
_/\_

Sunday 12 June 2016

BUDDHA QUOTES (KUTIPAN AJARAN BUDDHA)

Here's some Buddha quotes.
  • The secret of health for both mind and body is not to mourn for the past, nor to worry about the future, but to live the present moment wisely and earnestly - Buddha Gotama

  • Do not dwell in the past, do not dream of the future, concentrate the mind on the present moment. - Buddha

  • We are shaped by our thoughts, we become what we think. When the mind is pure, joy follows like a shadow that never leaves. (Kita terbentuk dari pikiran kita sendiri, kita akan menjadi apa yang akan kita pikirkan. Ketika pikiran kita jernih, kebahagiaan pun akan ikut menyelimuti kita seperti bayangan yang tidak akan pernah pergi) -  Buddha

  • Always remember not to try finding in your meditation. If you try to get something from meditation, the only you'll get is sadness (Selalu ingat untuk tidak mencari-cari dalam meditasi Anda. Jika Anda mencoba mendapat sesuatu dari meditasi, yang Anda dapat hanyalah dukkha) - Buddha

  • Do not overrate what you have received, nor envy others. He who envies others does not obtain peace of mind - Buddha






Monday 6 June 2016

INFO KEGIATAN DHAMMA KIDS RETREAT IV





KABAR GEMBIRA!

Dhamma Kids Retreat kembali lagi di Vihara Budhi Bhakti Batam.
Tidak terasa sudah menjalankan 3 kali DKR ini, dan sekarang kembali dengan DKR yang ke 4!

Ngapain aja sih DKR itu?
Ada olahraga pagi bersama, fun dhamma class, cinta bumi, games, serta belajar meditasi dengan benar. Jadi, yang akan dilakukan dalam bentuk yang lebih menarik dan praktikal, yaitu dalam kegiatan retret yang telah dilaksanakan sejak tahun lalu, dan berlanjut dengan  DKR IV. DKR (Dhamma Kids Retret) IV, diadakan pada tanggal 24-26 Juni 2016 di Gedung Baru Lantai 1 Vihara Budhi Bhakti.

Ayoo daftar!
Tunggu apa lagi? Daftarkan segera...
Hanya Rp 50.000,- lho
(Khusus untuk anak SD kelas 1 sampai 6 Sekolah Minggu Buddhis di Vihara Budhi Bhakti)

Namaste _/|\_

Thursday 26 May 2016

Artikel Waisak 2560 B.E/2016

Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2560 B.E / 2016
"Indahnya Kebersamaan dalam Buddha Dharma"


Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu :
  1. Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,

  2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.

  3. Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M
         A. Kelahiran Sidharta Gotama
Tepat pada saat bulan purnama pada bulan Mei , tahun 623 S. M. di taman Lumbini, Kapilavastthu diperbatasan India yang sekarang merupakan wilayah Nepal lahir seorang pangeran mulia yang sudah ditunggu-tunggu oleh sang raja bernama Suddhodana dari keluarga Sakya dan istrinya Ratu Maha Maya.


          Saat Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan pohon sal. Pada saat ia lahir, dua arus kecil jatuh dari langit, yang satu dingin sedangkan yang lainnya hangat. Arus tersebut membasuh tubuh Siddhartha. Siddhartha lahir dalam keadaan bersih tanpa noda, berdiri tegak dan langsung dapat melangkah ke arah utara sebanyak 7 langkah, tempat yang dipijakinya tumbuh bunga teratai.


         Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala diramalkan bahwa Pangeran Siddharta kelak akan menjadi Maharaja Diraja atau akan menjadi seorang Buddha. Hanya pertapa Kondañña yang dengan pasti meramalkan bahwa Sang Pangeran kelak akan menjadi Buddha. Mendengar ramalan tersebut Sri Baginda menjadi cemas, karena apabila Sang Pangeran menjadi Buddha, tidak ada yang akan mewarisi tahta kerajaannya. Oleh pertanyaan Sang Raja, para pertapa itu menjelaskan agar Sang Pangeran jangan sampai melihat empat macam peristiwa, atau ia akan menjadi pertapa dan menjadi Buddha.

Empat macam peristiwa itu adalah:
  1. Orang tua,
  2. Orang sakit,
  3. Orang mati,
  4. Seorang pertapa.
Tujuh hari setelah kelahiran Sidharta, Maya akhirnya wafat karena dia hanya sebagai tempat untuk kedatangan sang Buddha ke dunia. Kepengasuhanya ditugaskan kep ada adik ratu, Maha Pajapati Gotami yang juga dinikahi oleh raja Suddhodana.

           Pada hari kelima kelahiran Pangeran, ia diberi nama Sidharta Gotama. Sidharta artinya keinginan yang terpenuhi dan Gotama merupakan nama keluarganya.
Ketika usia Sidharta mencapai 16 tahun, ia menikah dengan saudara sepupunya yang seusia, Yasodara. Hampir selama 13 tahun setelah pernikahnya dia hidup dengan bahagia, dalam kemewahan dan tidak pernah merasakan kesedihan, kekurangan. Ia dikarunia seorang anak. Ia hidup dalam istana tanpa pernah tahu apa yang terjadi di luar istana.

Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya kenyataan itu pun nampak. Suatu ketika Ia ingin keluar istana, tetapi ayahnya tidak mengijinkan. Atas desakan dan paksaan dari Sidharta akhirnya diijinkalah keluar. Namun, ayahnya merekayasa keadaan di luar istana, yang boleh muncul dihadapannya adalah orang yang masih muda, dan gagah perkasa. Dalam acara penyambutan sang pangeran, ternyata ada dua orang yang sudah tua, yang satu buta dan satu lagi pincang. Sidharta terkejut dan menanyakan kepada ajudannya, Channa.

Kemudian Channa menjelaskan bahwa mereka adalah manusia seperti kita, hanya usia mereka sudah tua. Sekembalinya ke istana, Sidharta marah kepada ayahnya karena selama ini dia menyembunyikan keadaan sebenarnya yang terjadi di luar istana. Ayahnya menjelaskan dengan sangat lembut tanpa nada tinggi bahwa apa yang dilakukanya adalah kasih sayang kepada Sidharta.

Istana bukan lagi tempat yang menyenangkan bagi Sidharta yang sedang melakukan perenungan. Kehidupan istana yang begitu mempesona tidak dapat menjawab segala kegundahan yang dialami oleh Sidharta. Dia meyakini punya peranan penting ketimbang sebagai raja Kapilavastthu. Istri muda, anak yang terkasih tidak dapat menghalangi dan mengubah keputusannya untuk melakukan perenungan di luar istana. Waktu untuk meninggalkan keduniawian sudah tiba.

Ketika malam di mana Siddharta akan melakukan perjalanan suci yang bersejarah, tiba-tiba awan hitam menyelimuti kerajaan sehingga semua orang yang tinggal dikerajaan tertidur pulas. Kemudian Siddharta membangunkan Channa untuk menyiapkan kuda Kanthaka lalu pergi ke gerbang istana. Sebelum meninggalkan istana, Siddharta pergi ke kamarnya berdiri dengan tenang memandang istri  dan anaknya yang tidur nyenyak. Dia sangat menyayangi keduanya, namun kasih sayang kepada umat manusia lebih mendominasinya untuk menyelamatkan mereka dari segala penderitaan.


Pada saat usia 29 tahun, Siddharta melaksanakan perjalanan bersejarah itu. Beliau pergi jauh, menyeberangi sungai Anoma dan beristirahat di tepi sungai. Di sini beliau mencukur rambut dan janggutnya serta memberikan pakaian dan perhiasaan kepada Channa. eberapa tahun, ia jalani sebagai pertapa. Pada akhirnya ia menemukan seorang pertapa yang terkenal, Alara kalama untuk membimbingnya mencapai Kesunyataan. Lama Siddharta berguru pada Kalama, tetapi tidak sampai pada pemahaman Kesunyataan tertinggi.
Usaha ini menenangkan pikirannya tetapi tidak dapat menjawab segala kegundahan yang dia rasakan yaitu menemukan obat untuk menghilangkan penderitaan.

B. Sang Buddha Mencapai Penerangan Sempurna

Didalam pengembaraannya, pertapa Gautama mempelajari latihan pertapaan dari pertapa Bhagava dan kemudian memperdalam cara bertapa dari dua pertapa lainnya, yaitu pertapa Alara Kalama dan pertapa Udraka Ramputra. Namun setelah mempelajari cara bertapa dari kedua gurunya tersebut, tetap belum ditemukan jawaban yang diinginkannya. Sehingga sadarlah pertapa Gautama bahwa dengan cara bertapa seperti itu tidak akan mencapai Pencerahan Sempurna. Kemudian pertapa Gautama meninggalkan kedua gurunya dan pergi ke Magadha untuk melaksanakan bertapa menyiksa diri di hutan Uruwela, di tepi Sungai Nairanjana yang mengalir dekat Hutan Gaya. Walaupun telah melakukan bertapa menyiksa diri selama enam tahun di Hutan Uruwela, tetap pertapa Gautama belum juga dapat memahami hakekat dan tujuan dari hasil pertapaan yang dilakukan tersebut.
Mula-mula ia melakukan olah pernapasan dan pantangan makan. Pada fase pertama ia melakukan pantangan makan secara ekstrim. Kemudian ia menjadi terkenal sebagai pertapa yang suci sehingga diikuti oleh lima pertapa lain yang kemudian menjadi murid-muridnya generasi pertama yaitu Kondana, Bodiya,  Wappam Mahanama dan Asaji. Selama enam tahun mereka menahan lapar dan haus tidak makan dan minum, sehinnga tubuh mereka semakin melemah. Bahkan begitu kerasnya puasa yang dia lakukan, ketika menyentuh pusarnya maka ia dapat merasaakan tulang punggungnya. Tiba-tiba Siddharta jatuh pingsan sehingga murid-muridnya mengira bahwa ia telah mati. Namun ia sadar kembali dan menyadari bahwa apa yang dilakukannya selama ini tidak bermanfaat.

Pada suatu hari pertapa Gautama dalam pertapaannya mendengar seorang tua sedang menasehati anaknya di atas perahu yang melintasi sungai Nairanjana dengan mengatakan:
"Bila senar kecapi ini dikencangkan, suaranya akan semakin tinggi. Kalau terlalu dikencangkan, putuslah senar kecapi ini, dan lenyaplah suara kecapi itu. Bila senar kecapi ini dikendorkan, suaranya akan semakin merendah. Kalau terlalu dikendorkan, maka lenyaplah suara kecapi itu ”

Pertapa Gautama melanjutkan samadhinya di bawah pohon bodhi (Asetta) di Hutan Gaya, sambil berprasetya, "Meskipun darahku mengering, dagingku membusuk, tulang belulang jatuh berserakan , tetapi aku tidak akan meninggalkan tempat ini sampai aku mencapai Pencerahan Sempurna."

Perasaan bimbang dan ragu melanda diri pertapa Gautama, hampir saja Beliau putus asa menghadapi godaan Mara, setan penggoda yang dahsyat itu. Dengan kemauan yang keras membaja dan dengan iman yang teguh kukuh, akhirnya godaan Mara dapat dilawan dan ditaklukkannya. Hal ini terjadi ketika bintang pagi memperlihatkan dirinya di ufuk timur.

Sekarang pertapa Gautama menjadi terang dan jernih, secerah sinar fajar yang menyingsing di ufuk timur. Pertapa Gautama telah mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha [Sammasam-Buddha], tepat pada saat bulan Purnama Raya di bulan Waisak ketika ia berusia 35 tahun (menurut versi Buddhisme Mahayana, 531 SM pada hari ke-8 bulan ke-12, menurut kalender lunar. Versi WFB, pada bulan Mei tahun 588 SM). Pada saat mencapai Pencerahan Sempurna, dari tubuh Sang Siddharta memancar enam sinar Buddha (Buddharasmi) dengan warna biru yang berarti bhakti; kuning mengandung arti kebijaksanaan dan pengetahuan; merah yang berarti kasih sayang dan belas kasih; putih mengandung arti suci; jingga berarti giat; dan campuran kelima sinar tersebut.

Setelah mencapai Pencerahan Sempurna, pertapa Gautama mendapat gelar kesempurnaan yang antara lain : Buddha Gautama, Buddha Shakyamuni, Tathagata ('Ia Yang Telah Datang', Ia Yang Telah Pergi'), Sugata ('Yang Maha Tahu'), Bhagava ('Yang Agung') dan sebagainya.

C. Parinibbana
Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.
Sang Buddha mencapai parinibanaa di bawah pohon Sala kembar di Kusinara pada saat purnama siddhi Vesakha tepat pada usia 80 tahun.
Setelah Sang Buddha mencapai parinibbana diadakannya Sanghasamaya yang pertama di Rajagaha, untuk menghimpun ajaran Buddha Gautama, dihadiri 500 Arahat di bawah ajaran Y.A Maha Kassapa.
Pesan Sang Buddha Gautama sebelum Parinibbana adalah "Vayo dhamma sankhara, sabbe sankhara anicca, apamadena sampadetha". Yang artinya semuanya tidak kekal, berjuanglah dengan sungguh-sungguh agar mencapai kesucian.


Source    :
http://vianis117.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-singkat-buddha-gautama.html
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-sang-budha.html
http://buddhisme-fahmidz.blogspot.co.id/2013/04/riwayat-hidup-siddharta-gautama.html







Wednesday 25 May 2016

Pentas Seni Waisak SMB tingkat SD

Minggu, 22 Mei 2016

Pada hari Minggu pagi yang cerah, Sekolah Minggu Buddhis tingkat SD diwarnai dengan kegiatan yang berbeda dari biasanya. Karena Hari Waisak tepat jatuh di hari Minggu, tentu saja adik- adik SMB SD Vihara Budhi Bhakti diisi dengan Pentas Seni Waisak 2560 B.E/2016 yang sangat seru dan asyik loh!
Sekolah minggu dimulai pukul 08.00 WIB dan diawali dengan Kebaktian Singkat lalu pembukaan acara Pentas Seni Waisak 2560 B.E/2016 oleh Ce Lili, dimana Ce Lili menceritakan secara singkat apa sajakah momen penting pada hari Waisak itu.
Pada acara Pentas Seni Waisak ini, anak-anak bahkan orang tua pun dapat ikut menyaksikan acara Pentas Seni Waisak ini loh!

Berikut serangkaian acara Pentas Seni Waisak SMB tingkat SD :

Suasana Pembukaan Acara Pentas Seni Waisak SMB SD
Setelah itu, acara pertama yang disajikan yaitu nyanyian dari Selina Tan dengan lagu The Spirit of Dharma.

Selanjutnya, tarian Xing Fu de Lian oleh 6 orang anak GABI yaitu Sherley, Calveany, Meilani, Sherina, Dewi Vicky dan Kelly. Sesuai dengan judul lagunya, xing fu de lian yang artinya wajah yang bahagia. Disini mereka sambil menari tentu saja juga menebar senyumnya merayakan Tri Suci Waisak pada tahun ini.

Dilanjutkan dengan sebuah nyanyian dari Vanessa dengan judul lagu Lembayung Waisak, salah satu lagu buddhis dalam rangka Perayaan Tri Suci Waisak.


Selajutnya, pentas seni diwarnai dengan mini games yaitu JOGET BALON. Wah! Antusias adik- adik GABI semakin meningkat lhooo! Jadi disini permainannya 1 grup terdiri atas 2 orang dan 2 orang ini harus bekerjasama menjaga keseimbangan balonnya agar tidak jatuh walaupun bergerak sebagaimana diminta oleh MC. Selamat ya kepada adik- adik yang telah memenangkan mini games ini!

Kakak -kakak Pembina memberikan contoh cara bermain games JOGET BALON

Selamat ya!
Setelah diisi dengan mini games yang seru, acara selanjutnya juga tidak kalah menarik lho! Tarian The Cow The Moon and Me oleh 5 orang adik GABI kita yaitu Kelly, Kelen, Gerald, Mayleen dan Kellen. Sesuai dengan judul lagunya bajunya yang dipakai pun bercorak sapi lho!
Wah, lucunya..

Selanjutnya, nyanyian merdu yang dibawakan oleh Jelena Anggono dengan judul Kasih Buddha.


Dilanjutkan lagi dengan Tarian Check The Facts oleh adik- adik SMB kelas 123 yang lucu lucu loooo..
Tarian ini terdiri dari 12 orang, yaitu Dilya, Junita, Felicia, Elfrint, Nicholas, Ivander, Marvel, Patricia, Michelle, Andira, Gracia, dan Jessica.


Selanjutnya diisi dengan nyanyian merdu dengan judul lagu Jalan Dharma oleh Nidyawati.


Acara selanjutnya yaitu Ballet solo performance oleh salah satu anak SMB Vihara Budhi Bhakti yaitu Elicia.


Selanjutnya, sebuah tarian dengan lagu Offerings yang dibawakan oleh 4 penari cilik yaitu Sherly, Michelle, Evelyn dan Delisya.


Acara Pentas Seni Waisak SMB tingkat SD ini diakhiri dengan menari bersama yang dipandu oleh Ce Lina dan Ce Lili yang diiringi dengan lagu Sigala.



Demikianlah serangkaian acara Pentas Seni Waisak SMB tingkat SD yang dilaksanakan pada hari Minggu kemarin tanggal 22 Mei 2016.
Kami dari Generasi Muda-Mudi Vihara Budhi Bhakti, Wanita Buddhis Vihara Budhi Bhakti serta Panitia Waisak 2560 B.E/2016 Vihara Budhi Bhakti Batam mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan serangkaian kegiatan waisak tahun ini di Vihara Budhi Bhakti Batam.
Namaste _/|\_